Kamis 31 Oct 2024 00:45 WIB

Kuartal III, Pertumbuhan Kredit dan Pembiayaan UMKM Bank DKI Capai 15,54 Persen

Kondisi bank di tengah persaingan suku bunga yang ketat tetap terkelola baik.

Bank DKI melaporkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan di sektor UMKM sebesar 15,54 persen secara year-on-year (YoY), dari Rp 4,93 triliun pada September 2023 menjadi Rp 5,70 triliun pada September 2024.
Foto: Bank DKI
Bank DKI melaporkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan di sektor UMKM sebesar 15,54 persen secara year-on-year (YoY), dari Rp 4,93 triliun pada September 2023 menjadi Rp 5,70 triliun pada September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank DKI melaporkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan di sektor UMKM sebesar 15,54 persen secara year-on-year (YoY), dari Rp 4,93 triliun pada September 2023 menjadi Rp 5,70 triliun pada September 2024. Pertumbuhan ini mencakup peningkatan sebesar 14,33 persen pada segmen mikro, yang naik dari Rp 3,27 triliun menjadi Rp 3,74 triliun.

Segmen UKM juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 17,91 persen, dari Rp 1,66 triliun menjadi Rp 1,96 triliun. Peningkatan ini memperkuat posisi Bank DKI dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional dan daerah, serta menegaskan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada pengembangan sektor UMKM.

Baca Juga

“Bank DKI berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas dan berkelanjutan, mendukung ketahanan ekonomi nasional melalui sektor UMKM,” kata Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Bank DKI juga optimistis dapat mencapai pertumbuhan yang positif hingga akhir 2024 dengan melakukan berbagai konsolidasi internal, termasuk perbaikan sistem dan bisnis proses. Hal ini diimbangi dengan penekanan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

Secara keseluruhan, total kredit dan pembiayaan Bank DKI tumbuh 9,55 persen dari Rp 49,96 triliun pada September 2023 menjadi Rp 54,73 triliun pada September 2024. Adapun rasio NPL Gross tetap terjaga di level 2,21 persen. Segmen komersial mencatatkan pertumbuhan positif 10,29 persen, meningkat dari Rp 23,45 triliun menjadi Rp 25,86 triliun.

Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto, menyampaikan kondisi perbankan di tengah persaingan suku bunga yang ketat tetap terkelola dengan baik. Bank DKI fokus menjaga likuiditas yang memadai, dengan rasio Loan to Deposit (LDR) sebesar 86,19 persen.

Selain itu, perseroan terus melakukan upaya untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui optimalisasi dana murah dan repricing dana mahal. Hingga September 2024, DPK mencapai Rp 63,50 triliun, relatif stabil dibandingkan tahun lalu.

Dengan berbagai pencapaian ini, hingga akhir kuartal III total aset Bank DKI meningkat 3,19 persen, menjadi Rp 80,74 triliun dibandingkan Rp 78,24 triliun pada September 2023. Konsistensi ekspansi bisnis yang berkelanjutan turut mendorong peningkatan laba bersih sebesar Rp 513,23 miliar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement