REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel telah menempatkan pasukan dalam jumlah besar di perbatasan Gaza menyusul seruan "Hari Kemarahan" oleh Hamas, Jumat (15/10).
Juru bicara Israel mengatakan, otoritas Zionis menempatkan dua lagi batalion di sepanjang Jalur Gaza. Keputusan penambahan pasukan ini juga diambil dengan mempertimbangkan ketegangan dalam beberapa hari terakhir. Dua perusahaan jasa keamanan Israel juga akan diturunkan untuk membantu aparat.
Sejak awal Oktober lalu otoritas Israel melakukan tindakan keras kepada demonstran Palestina di perbatasan Gaza. Zionis menembak mati setidaknya sembilan warga Gaza yang melakukan protes.
Wakil Ketua Hamas Islamil Haniya mengunjungi rumah saki al-Shifa tempat sejumlah warga Palestina dirawat akibat ditembak Israel, kemarin. "Gaza meskipun terpisah dan menderita akibat blokade dan pertempuran, masih terus berada dalam pertempuran Yerusalem, dan Gaza merupakan jantung Intifadah Yerusalem," ujarnya.
Sejak ketegangan memanas beberapa pekan lalu, pasukan Israel telah membunuh 32 warga Palestina di sepanjang wilayah pendudukan. Sebanyak 17 di antaranya ditembak mati.