REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan kabut asap di sejumlah daerah di Provinsi Riau kembali memburuk dengan jarak pandang berkisar 50 hingga 800 meter pada Ahad petang.
"Kabut asap cukup tebal terpantau di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu yang menyebabkan jarak pandang berkisar 50 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin, di Pekanbaru, Ahad.
Selain di Rengat, kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut juga terpantau di Pekanbaru, Pelalawan dan Kota Dumai.
Di Pekanbaru jarak pandang terpantau hanya 800 meter, Pelalawan hanya 250 meter sementara di Dumai terpantau 2.000 meter.
Sementara itu, BMKG merilis, Ahad pukul 16.00 WIB berdasarkan pencitraan, Satelit Terra dan Aqua mendeteksi sebanyak 19 titik panas di Sumatera yang keseluruhannya masih terpusat di Sumatera Selatan. Di Riau sendiri dipastikan nihil titik api.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger kepada Antara menegaskan bahwa asap yang menyelimuti Riau saat ini merupakan kabut asap kiriman asal Provinsi Sumatera Selatan.
BPBD Riau mengklaim berhasil memadamkan 35 titik api yang tersebar di enam kabupaten di wilayah tersebut. "Alhamdulillah setelah pagi tadi sempat terdeteksi 49 titik panas sore ini Riau dipastikan 'bersih' dari kebakaran," kata Edwar.
Ia menjelaskan sebaran titik api pada Minggu pagi berada di Kabupaten Meranti, Bengkalis, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Pelalawan dan Siak.
Guna mengatasi melonjaknya titik api di Riau, Edwar mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPBD masing-masing daerah yang terbakar serta mengerahkan helikopter untuk melakukan pengeboman air. Ia menjelaskan kabupaten Siak merupakan daerah dengan jumlah titik api terbanyak mencapai 12 titik api.
"Untuk Siak tadi kita kerahkan helikopter melakukan pengeboman air. Selain itu ratusan petugas gabungan terus memadamkan dari darat. Hasilnya Siak dipastikan nihil titik api," jelasnya.