REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah menyiapkan enam unit kapal perang milik TNI untuk mengevakuasi bayi dan anak-anak korban asap. Selain enam kapal milik TNI, ada dua kapal lagi milik Pelni yang disiagakan di Sumatra dan Kalimantan.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kapal-kapal itu akan digunakan sebagai tempat evakuasi jika posko pengungsian di darat sudah tidak memungkinkan.
"Langkah pertama di daerah sendiri dulu. (Menteri Sosial) Ibu Khofifah punya fasilitas di daerah-daerah, itu diperbaiki, dikasih tirai dan pembersih udara," kata Luhut usai mengikuti rapat terbatas soal penanganan asap di Kantor Presiden, Jumat (23/10).
Jika evakuasi di daerah masing-masing sudah tidak bisa dilakukan, maka bayi dan anak-anak akan diungsikan ke ibu kota provinsi. Bila di ibu kota provinsi juga sudah tak memungkinkan, barulah mereka akan dievakuasi ke kapal-kapal.
Luhut mengaku, pada Sabtu (24/10) esok ia akan meninjau lokasi bencana asap di Sumatra. Dalam lima sampai enam pekan ke depan, pemerintah akan mengevaluasi tahapan demi tahapan evakuasi yang harus dilakukan.
"Saya terus terang lakukan semua perencanaan itu dengan dasar-dasar operasi militer untuk kemanusiaan," ucap mantan kepala staf kepresidenan tersebut.