Sabtu 24 Oct 2015 02:05 WIB

Slovenia Bangun Pagar Untuk Bendung Arus Migran

Rep: C09/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah imigran berjalan kaki setelah menyeberang ke Serbia dari Babska, Kroasia, Senin (19/10). Negara Balkan terjebak dengan populasi imigran yang melonjak setelah Hongaria menutup perbatasannya dan Slovenia membatasi masuknya imigran. Mereka mencoba me
Foto: Reuters
Sejumlah imigran berjalan kaki setelah menyeberang ke Serbia dari Babska, Kroasia, Senin (19/10). Negara Balkan terjebak dengan populasi imigran yang melonjak setelah Hongaria menutup perbatasannya dan Slovenia membatasi masuknya imigran. Mereka mencoba me

REPUBLIKA.CO.ID, LJUBLJANA - Slovenia akan segera membangun pagar di sepanjang wilayah perbatasan dengan Kroasia. Hal tersebut dilakukan setelah lebih dari 47 ribu migran masuk ke dalam negeri hanya dalam beberapa hari.

Kementerian Dalam Negeri Slovenia menyatakan, ada sekitar 47.500 orang yang telah memasuki negara itu sejak Sabtu (17/10) lalu. Bahkan, dalam 24 jam terakhir, tercatat ada 10 migran yang datang.

"Kami sedang mempertimbangkan pilihan (untuk membuat pagar di perbatasan) itu," ujar Perdana Menteri, Miro Cerar, seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (24/10).

Dia menambahkan, pada awalnya Slovenia meminta bantuan negara-negara Uni Eropa dalam mengatasi lonjakan kedatangan migran. Namun, sampai saat ini tidak ada solusi yang berarti sehingga pemerintah Slovenia mencoba untuk mencari solusi sendiri.

"Kroasia terlalu cepat dan terlalu banyak membiarkan migran-migran itu masuk ke Slovenia," jelas dia.

Pada Jumat (23/10) pagi, ribuan pengungsi duduk di lapangan di kota Rigonce dekat perbatasan Kroasia. Suhu saat itu hampir mendekati beku. Di kota tersebut, mereka akan di kawal polisi untuk didata sebelum melanjutkan perjalanan ke Austria.

"Kami telah melakukan perjalanan selama 10 hari. Kami berencana pergi ke Jerman untuk melanjutkan studi dan mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang" kata Abdullah (23 tahun), mahasiswa kedokteran dari Aleppo, Suriah.

Sejumlah pemimpin Uni Eropa akan mengadakan pertemuan di Brussels pada Minggu (25/10) di bawah naungan Komisi Eropa, untuk membahas perkembangan terbaru dalam krisis migran. Krisis ini merupakan yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement