REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dunia akan menjadi tempat lebih baik jika penguasa, seperti Saddam Hussein dan Moamar Gaddafi, masih berkuasa, kata calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republiken Donald Trump dalam tanggapan disiarkan pada Ahad (25/10).
Hartawan real estate itu pada perbincangan "Kenegaraan" CNN juga menyatakan Timur Tengah "meledak" pada saat Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, pesaing terbesarnya dari Demokrat menuju Gedung Putih.
"Seratus persen," kata Trump ketika ditanya apakah dunia akan lebih baik jika Saddam dan Gaddafi masih di puncak Irak dan Libya.
Kedua orang kuat itu melakukan kekerasan terhadap rakyat mereka dan sekarang meninggal. Saddam, presiden Irak, digulingkan pada 2003 dalam serbuan pimpinan Amerika Serikat ke Irak dan dihukum mati pada 2006. Gaddafi -yang memerintah Libya empat dasawarsa- digulingkan dan dibunuh pada Oktober 2011 di tengah pemberontakan dukungan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO.
"Orang dikayau. Mereka ditenggelamkan. Sekarang jauh lebih buruk dari sebelumnya di bawah Saddam Hussein atau Gaddafi," kata Trump.
"Maksud saya, lihat yang terjadi. Libya adalah bencana. Libya adalah petaka. Irak adalah bencana. Suriah adalah kemalangan. Seluruh Timur Tengah. Semua meledak pada saat Hillary Clinton dan Obama. Mereka meledak," katanya.
Dengan menyebut Irak "terorisme Harvard", Trump menyatakan negara itu menjadi tempat pelatihan bagi teroris. "Jika Anda melihat Irak dari beberapa tahun lalu, Saya tidak mengatakan dia (Saddam) orang baik. Dia mengerikan, tetapi lebih baik daripada sekarang," kata Trump.
Ia juga menyatakan Amerika Serikat harus mengambil minyak Irak, dengan mengatakan bahwa itu sekarang dibeli Tiongkok dan juga ke Iran serta kelompok Negara Islam. "Mereka memiliki banyak uang karena mengambil minyak itu karena kami bodoh," katanya tentang IS. "Saya katakan, ambil minyak itu ketika kita pergi."
Trump menyatakan siasat kebijakan luar negerinya akan berpusat di sekitar peningkatan ketentaraan Amerika Serikat. "Yang saya tahu adalah, kita hidup pada abad pertengahan. Kita hidup di dunia luar biasa berbahaya dan mengerikan," katanya.
"Doktrin Trump sederhana," tambahnya, "Kekuatan. Tidak ada yang akan main-main dengan kita. Tentara kita akan dibuat lebih kuat."