REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat melaksanakan shalat istisqa. Ini mengingat masih banyaknya titik api yang belum bisa dipadamkan akibat kebakaran hutan.
"Menurut pakar hidrologi UGM Bambang Triatmodjo adalah mustahil kebakaran bisa dipadamkan dengan waterbombing dan hujan buatan karena mengingat luasnya areal kebakaran dan terbatasnya sumber daya manusia dan ketersediaan pesawat pemadam," ujar sekjen MUI Anwar Abbas kepada ROL, Senin (26/10).
Menurutnya, perkembangan proses pemadaman titik api hanya dapat dipadamkan dengan turunnya hujan. Adapun masalah turun dan tidaknya hujan adalah urusan Allah SWT.
"Dengan menyelenggarakan shalat Istisqa semoga Allah memperlihatkan kemurahan dan kasih sayangNya sehingga hujan dapat turun," kata dia.
Sebelum melaksanakan shalat istisqa ada hal-hal yang harus diperhatikan. Yaitu, mendahului dengan berpuasa tiga hari sebelumnya dan melakukan taubat atau permintaan ampun kepada Allah dari semua kesalahan yang telah diperbuat.
"Inilah usaha yang harus kita lakukan. Mudah-mudahan dengan melaksanakan ibadah shalat ini masalah asap dan kekeringan yang kita hadapi akan dapat teratasi," katanya.