Rabu 28 Oct 2015 00:01 WIB

Para Pengungsi Terancam Mati Beku Hadapi Musim Dingin di Eropa

Rep: c38/ Red: Bilal Ramadhan
Dengan memakai jas hujan, imigran dan pengungsi menunggu di tengah hujan untuk mendaftar di pusat pengungsian LaGeSo (Landesamt fuer Gesundheit und Soziales) atau Kantor Negara untuk Kesehatan dan Sosial di Berlin, Jerman, Kamis 8 Oktober 2015.
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Dengan memakai jas hujan, imigran dan pengungsi menunggu di tengah hujan untuk mendaftar di pusat pengungsian LaGeSo (Landesamt fuer Gesundheit und Soziales) atau Kantor Negara untuk Kesehatan dan Sosial di Berlin, Jerman, Kamis 8 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS – Musim dingin telah menjadi ancaman bagi gelombang migran. Para pemimpin Uni Eropa memperingatkan, migran yang berusaha mencapai Eropa menghadapi risiko mati kedinginan saat melintasi Balkan.

“Setiap hari harus diperhitungkan, kalau tidak kita akan segera melihat keluarga migran binasa di tepi-tepi sungai yang beku di Balkan,” kata Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (27/10).

Dalam pertemuan di Brussels pada Ahad (25/10) lalu, para pemimpin Uni Eropa telah sepakat untuk memberi bantuan kemanusiaan yang lebih layak, termasuk memberikan tempat penampungan, makanan, air, dan layanan kesehatan.

Ada sekitar 100 ribu tempat penampungan pengungsi akan dibuat di negara-negara tujuan pencari suaka. Sebanyak 50 ribu di antaranya di Yunani, yang telah menghadapi kedatangan banyak pengungsi tahun ini.

Para pemimpin Uni Eropa juga sepakat untuk mengerahkan 400 petugas polisi ke Slovenia dalam waktu seminggu untuk meningkatkan kontrol perbatasan. Pasalnya, sudah 60 ribu pengungsi tiba di wilayah itu dalam sepuluh hari terakhir.

Agen perbatasan EU, Frontex mengatakan, ada 710 ribu migran telah memasuki Eropa dalam sembilan bulan terakhir. Sebagian besar perjalanan melewati Turki, yang saat ini menampung lebih dari 2 juta pengungsi Suriah.

Uni Eropa dan Turki kini sedang dalam proses negosiasi terkait rencana penanganan pengungsi. Sebanyak 28 negara Uni Eropa telah menawarkan dana kepada Turki untuk mengurangi arus migran yang datang ke Eropa. Sebagai ganti, Uni Eropa akan memudahkan aturan perjalanan bagi warga negara Turki yang mengunjungi Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement