Rabu 21 Jun 2023 01:00 WIB

Negara Eropa yang Paling 'Pelit' Memberikan Suaka ke Para Pengungsi

Di seluruh Uni Eropa sekitar 94 persen warga Suriah menerima suaka.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi imigran. Sebanyak 161.037 orang Ukraina menerima perlindungan sementara di bawah program Uni Eropa.
Foto: www.france24.com
Ilustrasi imigran. Sebanyak 161.037 orang Ukraina menerima perlindungan sementara di bawah program Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Organisasi non-pemerintah, Komisi Spanyol untuk Pengungsi (CEAR) mengatakan pengajuan status pengungsi dan perlindungan internasional tahun lalu ke Spanyol tembus rekor. Namun sejauh ini Spanyol negara yang paling banyak menolak klaim tersebut dibanding negara-negara Eropa lainnya.

CEAR merilis laporan tahunan yang menganalisa respon Spanyol pada naiknya permintaan suaka di tahun 2022 karena jutaan orang terpaksa mengungsi akibat perang Rusia di Ukraina, berbagai konflik di Afrika dan krisis politik di Amerika Latin. Tahun lalu Spanyol menerima 118.842 permintaan suaka, tertinggi yang pernah diterima negara itu dan tertinggi ketiga di Uni Eropa.

Baca Juga

Namun hanya 16,5 persen pemohon kasusnya yang diputuskan menerima perlindungan. Jauh lebih rendah dibanding rata-rata Uni Eropa sekitar 38,5 persen. Terpisah sebanyak 161.037 orang Ukraina menerima perlindungan sementara di bawah program Uni Eropa.

"Sekali lagi kami meminta hukum untuk menghormati tawaran perlindungan," kata koordinator hukum CEAR Elena Munoz, Senin (19/6/2023).

Kelompok itu mengkritik lemahnya jalur hukum menuju suaka, panjangnya birokrasi dan sistem penunjukkan suaka Spanyol yang dibajak jaringan penjahat yang memeras pencari suaka yang rentan. Laporan CEAR mengecam kematian "setidaknya" 37 imigran yang terkurung di daerah perbatasan yang memisahkan Melilia, wilayah Spanyol di Afrika dengan Maroko, musim panas lalu.

"(Peristiwa itu) adegan paling keras dan keji yang pernah disaksikan di perbatasan Eropa selama bertahun-tahun," kata CEAR.

Tragedi yang melibatkan pasukan keamanan Maroko dan Spayol itu kini menjadi subjek gugatan hukum yang diajukan sejumlah kelompok advokasi imigran setelah jaksa Spanyol menghentikan penyelidikan tahun lalu. Spanyo menerima 20 persen ketibaan tidak biasa ke Eropa tahun lalu, sebagian besar dengan perahu.

Namun angka penerimaan suaka, status pengungsi dan bentuk perlindungan yang diberikan pada pengungsi berbeda-beda tergantung kewarganegaraannya. Spanyol memiliki kedekatan budaya dan sejarah dengan Amerika Latin.

Sehingga banyak pengungsi yang melarikan...

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement