REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah iklan yang dipasang di daratan Australia dianggap telah melecehkan ajaran agama Islam. Komunitas Muslim pun menentang iklan tersebut.
Sekertaris Dewan Islam Victoria Kuranda Seyit menyatakan, iklan yang melecehkan agama tidak memiliki tempat pada masyarakat Australia. Iklan tersebut hanya dirancang untuk merusak keharmonisan yang telah dibnagun.
Tak hanya Islam, iklan itu pun ternyata menyinggung umat Kristen.
"Yang tentang Muslim benar-benar menyinggung dan terlihat niat itu. Dan satu tentang Yesus, 90 persen membuat gereja akan tersinggung, itu meremehkan, murahan, dan dangkal," ujar Pendeta Ian Smith dikutip dari OnIslam, Kamis (29/10).
Pada papan iklan tersebut menuliskan pada Abad ke-21 sudah bukan waktunya lagi manusia untuk takut pada anacam-ancaman dalam Alquran. Sedangkan tulisan lainnya papan iklan tersebut menjelaskan Yesus saat ini dapat dimakan dalam bentuk snack.
Smith menyebut iklan itu dipasang karena penulis Amerika Serikat, Sam Harris akan melakukan tur di Melbourne, Brisbane, dan Sydney. Sebagai upaya pembelaan, pihak penyelenggara tur Sam Harris menyangkal ikalan yang menjelekan agama tersebut.
"Satu bisa tersinggung oleh mereka tetapi itu adalah pendapat pribadi. Kami ingin melibatkan orang dalam dialog intelektual, tidak menjelek-jelekkan," ujar pendiri Tebal Inc penyelanggara selenggarakan tur Desh Amila.