REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi menyebut kemajuan pembebasan lahan untuk pembangunan proyek jalan tol Medan-Binjai sudah mencapai 70 persen. Selama ini, pembebasan lahan diklaim sebagai kendala dalam pembangunan jalan tol yang termasuk dalam koridor jalan tol Trans Sumatera tersebut.
"Sudah di atas 70 persen pembebasan lahannya. Progresnya bagus," kata Erry di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (30/10).
Sejalan dengan pembebasan lahan di sejumlah lokasi, proses pembangunan jalur tol di titik yang lahannya sudah dibebaskan terus berjalan. Menurut Erry, diperkirakan pada tahun 2016, beberapa sektor sudah bisa dibuka, seperti sektor Binjai-Megawati dan Binjai-Helvetia.
"Mungkin yang sedikit berat itu sektor Helvetia ke Tanjung Mulia karena padat penduduknya di sana. Itu diperkirakan tahun 2017," ujarnya.
Ia pun optimistis pembebasan lahan akan dapat segera dituntaskan seratus persen. Terlebih, harga ganti rugi tidak lagi berdasarkan pada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tapi penilaian harga yang dilakukan lembaga profesi penilai tanah. Dengan begini, harga tanah dipastikan lebih tinggi dari harga NJOP dan masyarakat tidak merasa rugi.
"Mudah-mudahan dengan Undang-Undang yang baru dan Perpres yang ada yakni pembebasannya tidak lagi berdasarkan NJOP, namun berdasarkan nilai appraisal yang ditentukan oleh tim apprasial, semoga bisa cepat selesai," kata Erry.