REPUBLIKA.CO.ID, ANTRA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadwalkan pembangunan proyek jalan layang (fly over) di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Batumerah, Kota Ambon, Maluku pada 2016.
"Kementerian PUPR telah menyetujui pembangunan fly over di Ambon dimulai tahun 2016 mendatang," kata Kepala Dinas PU Maluku, Ismael Usemahu di Ambon, Sabtu (31/10).
Dia mengatakan, pembangunan akan dilakukan bersama antara Dinas PU Maluku dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IX Maluku dan Maluku Utara mengingat status ruas jalan Jenderal Sudirman merupakan jalan nasional.
Menurut Usemahu, pihaknya sedang mengupayakan perampungan dokumen dirampungkan hasil studi kelayakan serta dokumen analisa dampak lingkungan (amdal). "Mudah-mudahan dokumen studi kelayakan dan amdalnya selesai akhir tahun 2015 dan akan dilanjutkan dengan pembuatan detail desain oleh BPJN Maluku dan Maluku Utara awal tahun 2016 mendatang," katanya.
Ismael mengatakan, mega proyek yang dikerjakan bertahap selama tiga tahun dan diprogramkan rampung pada tahun 2019, sebagian besar anggarannya dibiayai dari APBN.
Usulan pembangunan mega proyek jalan layang tersebut dilakukan sejak tahun 2014, tetapi baru disetujui pada tahun 2015 yang diawali studi kelayakan, pembuatan dokumen amdal.
Kementerian PUPR menyetujui usulan mega proyek tersebut dengan mengucurkan anggaran sebesar Rp 400 miliar untuk pekerjaan tahap awal, termasuk sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi pembangunan. Jalan layang yang direncanakan sepanjang 402 meter, lebar delapan meter yang terdiri dari dua jalur serta tingkat kelandaian tiga persen.
"Saat ini yang perlu ditangani hanya menyangkut dampak sosial pembangunan 'fly over' tersebut sehingga sosialisasi akan dilakukan dalam waktu dekat terutama kepada warga yang rumahnya berada pada jalur pembangunan mega proyek tersebut sehingga mereka bersedia dipindahkan dan menerima ganti rugi," katanya.
Fly over yang akan dibangun di kawasan Batu Merah menuju Soya Kecil tersebut juga akan dilengkapi dengan jalur underpass menuju ke terminal mardika dan belakang kota bagi angkutan umum.
Rencana pembangunan jembatan layang tersebut dengan tujuan utama mendukung penyelesaian jembatan Merah Putih yang membelah teluk Ambon dan akan selesai Januari 2016, terutama mengatasi dan mengurai kepadatan kendaraan di ibu kota provinsi Maluku tersebut.