REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situs laman BBC menyebutkan, total populasi Kashmir sekitar 16,3 juta jiwa. Khasmir adalah negara mayoritas Muslim dengan persentase kira-kira 80 persen. Sebanyak 99,5 umat Muslim berada di wilayah yang dikuasai Pakistan. Umat Hindu, Sikh, dan Kristen turut menjadi bagian dari demografi penduduk negara sengketa ini.
Gerakan Islamisme tumbuh cepat di lembah Kashmir lewat sekolah-sekolah Islam dan madrasah. Pertumbuhan seko lah-sekolah Islam ini dibarengi peningkatan kesadaran politik di tengah massa, perkembangan media, dan kegagalan Pemerintah India mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Perkembangan teknologi informasi tampaknya telah mengubah lanskap generasi muda Muslim Kashmir. Tidak terkecuali, dalam aspek sosial keagamaan. Dulu, masyarakat Kashmir hanya mengenal sambungan telepon, TV, atau radio.
Setelah generasi muda mulai mengenal internet, aktivitas keagamaan pun banyak ditopang media sosial. Pidato ulama dalam bentuk audio dan video menyebar luas lewat Whatsapp. Misalnya, khotbah dari ulama internasional, seperti Dr Zakir Naik, Dr Asrarul-Haq, dan Dr Tariq Jameel.
Selain mengubah cara bersosialisasi, tak dimungkiri, metode ini mengubah salah satu aspek tradisi keagamaan gene?
rasi muda Kashmir. Ilmu dan informasi keagamaan relatif lebih mudah diperoleh.
Moulvi Mohd Syafii, seorang pemuda Kashmir, mengatakan, tren dakwah dengan teknologi canggih, seperti Whatsapp dan Facebook, menambah kesadaran anak muda tentang prinsip-prinsip ajaran Islam. Tidak hanya hal-hal bersifat spiritual, media ini juga menjadi sarana konsolidasi dan penguatan kesadaran sosial.