REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Agen laku pandai PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Wilayah Manado mencapai 750 orang hingga akhir Oktober 2015 untuk menjangkau semua lapisan masyarakat mengakses perbankan.
"Di Wilayah BRI Manado masih sangat banyak masyarakat yang belum paham dengan dunia perbankan, sehingga kami masuk hingga ke pelosok desa dengan program laku pandai," kata Pimpinan Wilayah BRI Manado Yoshua P Hutapea di Manado, Selasa (3/11).
Laku adalah layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif dengan fokus warga yang belum memiliki akses bank karena belum paham dengan bank atau karena lokasi terpencil . Dia mengatakan dengan jumlah agen laku pandai yang terus bertambah maka akan semakin banyak masyarakat yang bisa melakukan transaksi perbankan walaupun tidak ke bank.
BRI meningkatkan target perekrutan agen laku pandai menjadi 1.900 orang hingga akhir tahun ini agar target mampu tercapai. Bank BRI Kantor Wilayah Manado mencatat agen yang sudah bergabung dalam program laku pandai mencapai 750 orang sampai 28 Oktober tahun ini.
Agen-agen tersebut tersebar di empat provinsi antara lain Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara. "Agen paling banyak ada di Manado. Sejauh ini respon masyarakat untuk menjadi agen sangat bagus," katanya.
Kendati respon masyarakat sangat bagus, dia mengungkapkan layanan bank tanpa kantor (branchless banking), tersebut bergantung terhadap ketersediaan jaringan internet. Tiap agen laku pandai Bank BRI bakal memegang sebuah mesin elektronik yang berfungsi sebagai pencatat transaksi nasabah.
BRI memberikan komisi terhadap agen-agen tersebut dari setiap transaksi yang ada. Untuk saat ini, agen laku pandai bisa melayani transaksi setor tunai, tarik tunai, isi pulsa listrik dan ponsel, serta pembayaran kartu kredit.
"Kami mengharapkan dengan adanya branchless banking, para agen itu bisa melakukan transaksi setidaknya mencapai Rp 3 juta setiap bulannya," jelasnya.