Jumat 06 Nov 2015 10:16 WIB

'Shalat Istisqa Sebagai Ikhtiar Allah Segera Turunkan Hujan'

Warga menunaikan shalat Istisqa (ilustrasi).
Foto: Antara
Warga menunaikan shalat Istisqa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, bersama sejumlah ormas Islam dan para ulama di wilayah itu menggelar shalat Istisqa, yakni shalat sunnah meminta hujan, di halaman pendopo pemkab setempat, Jumat (6/11).

"Shalat istisqa ini sebagai ikhtiar kami dengan harapan Allah segera menurunkan hujan, agar warga Pamekasan bisa bebas dari kekeringan," kata Kabag Humas Pemkab Pamekasan, Listijanto Djoko Trisulo.

Shalat Istisqa di lapangan pendopo pemkab di Jalan Pamong Praja Pamekasan, Jumat pagi itu diikuti oleh semua pegawai negeri sipil dari berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan.

Selain PNS, beberapa anggota polisi dan TNI, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) juga ikut bergabung menggelar shalat istisqa. Djoko Trisulo berharap, dengan digelarnya shalat istisqa itu, di Kota Pamekasan segera turun hujan, sehingga masyarakat tidak lagi dilanda kekeringan seperti sekarang ini.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, saat ini sebanyak 299 dusun mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada kemarau kali ini. Ke-229 dusun yang dilanda kekeringan dan kekuran air bersih itu, tersebar di 99 desa di 11 kecamatan dari total 13 kecamatan yang ada di wilayah itu.

Data kekeringan ini, sesuai data yang dilaporkan aparat desa melalui kecamatan dan disampaikan kepada BPBD Pemkab Pamekasan. Hanya dua kecamatan yang hingga kini belum masuk kategori daerah rawan kekeringan, yakni Kecamatan Kota dan Kecamatan Galis.

Dari sebanyak 299 dusun yang mengalami kekeringan itu, sebanyak 166 dusun mengalami kering kritis, dan sebanyak 133 dusun mengalami kering langka. Yang dimaksud dengan kering kritis, apabila pemenuhan air di dusun itu hanya mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Selain itu, jarak yang harus ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih hingga dalam radius tiga kilometer lebih.

Sedangkan yang dimaksud dengan kategori kering langka, apabila ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan warga dibawah 10 liter per orang, per hari. Di samping itu, jarak yang harus ditempuh warga untuk mendapatkan air antara 0,5 kilometer hingga maksimal tiga kilometer.

BPBD Pemkab Pamekasan telah mengoperasikan sebanyak tujuh unit armada mobil tangki untuk mendistribusikan bantuan, yakni mobil tangki dari BPBD dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pemkab Pamekasan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement