Tim Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pantauan udara untuk melihat titik api di wilayah Cengal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (6/11). Republika/Edwin Dwi Putranto (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Helikopter BNPB lepas landas sebelum melakukan pengeboman air (water bombing) di wilayah Cengal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (6/11).Republika/Edwin Dwi Putranto (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pengeboman air (water bombing) di wilayah Cengal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (6/11). Republika/Edwin Dwi Putranto (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Sisa bekas kebakaran lahan di wilayah Cengal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (6/11). Republika/Edwin Dwi Putranto (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Udara diatas kota Palembang terlihat kembali diselimuti kabut asap tipis pada Jumat (6/11). Republika/Edwin Dwi Putranto (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SUMATRA SELATAN -- Tim Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pantauan udara untuk melihat titik api di wilayah Sumatra Selatan, Jumat (6/11). Puluhan titik api (hotspot) masih terdeteksi di Sumatra dan Kalimantan. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (6/11), sebanyak 77 titik api terdapat di Sumatra, sedangkan di Kalimantan terdapat 63 titik api. Di Sumatra Selatan sendiri terpantau ada 51 titik api.
sumber : Republika Foto
Advertisement