Sabtu 07 Nov 2015 17:46 WIB

Putra Megawati Prakarsai Dialog Calon Kepala Daerah PDIP

Prananda Prabowo (kanan)
Foto: Antara/Andika Wahyu
Prananda Prabowo (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo, memprakarsai dialog calon kepala daerah dari internal PDI Perjuangan yang digelar di kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Sabtu (7/11).

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali I Wayan Koster dalam keterangan tertulisnya mengatakan dialog calon kepala daerah itu tak hanya terobosan yang semakin mematangkan demokrasi, namun juga menjabarkan dasar-dasar pembangunan.

"Acara dialog tersebut diprakarsai oleh Prananda Prabowo, putra Megawati. Prananda tampil berbeda dengan sosok pemimpin lainnya. Sebab, cucu Bung Karno itu lebih suka di belakang layar, merancang seluruh kegiatan kepartaian agar nampak ruh ideologinya," kata Koster.

Ia mengatakan, lagu 'Aku Melihat Indonesia' dan 'Mata Hati Negeri' yang ditampilkan dengan penuh nuansa ke-Indonesia-an, pada saat pembukaan Kongres IV PDIP merupakan buah cipta Ketua DPP PDI Perjuangan itu.

"Beliau memang memiliki banyak gagasan yang genuine seperti prakarsa dialog para calon kepala daerah ini," katanya.

Ia menambahkan, dengan berkumpulnya para calon kepala daerah se-Bali terebut, maka Bali akan dilihat secara menyeluruh sebagai satu kesatuan. Sejak awal PDIP memelopori kerja sama antarkepala daerah.

"Misalnya untuk mengatasi kemacetan, maka seluruh calon kepala daerah PDIP menyepakati pentingnya pembangunan angkutan publik yang nyaman di Bali, seperti kereta api," ujar Koster.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa Prananda telah memberi sentuhan ideologis dan wajah berkebudayaan dalam PDIP.

Hasto menyebutkan, Prananda adalah sosok yang memperkenalkan dedikasi hidup atau dedication of life untuk dibacakan dalam setiap pembukaan upacara partai.

"Dedikasi hidup yang harus dibacakan Ketua Ranting (desa) tidak hanya simbolisasi atas orientasi partai ke rakyat Marhaen. Dedikasi hidup tersebut sebagai komitmen pengabdian kepada Tuhan, bangsa, rakyat, negara, dan tanah air Indonesia," tegas Hasto.

Dedikasi hidup yang pernah dibacakan Jokowi tersebut, kata dia, merupakan renungan kebudayaan untuk membentengi diri agar para anggota dan kader Partai tidak jatuh pada pragmatisme politik.

"Sentuhan-sentuhan kemanusiaan dan kebudayaan yang dilakukan Prananda tersebut nampaknya sederhana, namun dari kesederhanaan itulah sebenarnya dasar-dasar revolusi mental dijalankan," kata Alit salah satu Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Bali.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement