REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Pemimpin Muslim terkemuka Irlandia meminta pemerintah untuk memfasilitasi penyusunan kurikulum tentang Islam di sekolah-sekolah. Hal ini dinilai dapat menangkal masuknya paham radikalisme di antara para pemuda Muslim.
Imam di pusat pendidikan dan kebudayaan Islam di Blanchardstown, Dublin, mengaku khawatir sekolah madrasah tidak memiliki silabus standar dalam pengajaran agama Islam. Imam Muslim ini mengaku banyak mendapat pengaduan dari para orangtua tentang pelajaran Islam yang diajarkan kepada anak-anak mereka di sekolah madrasah.
Seperti dilansir The Irish Times, Jumat (6/11), hal ini semakin memprihatinkan melihat lebih dari 20 pemuda Muslim yang lahir di Irlandia telah terpengaruh paham radikal. Standarisasi kurikulum dinilai perlu untik mengajarkan toleransi antarumat beragama.
"Selama ini, anak-anak Muslim dibesarkan untuk merasa terasing. Mereka tidak diajarkan toleransi atau apa yang benar-benar disebut dengan jihad," kata Shayk Umar Al-Qadri.
Komunitas-komunitas Muslim di Irlandia harus memberikan perhatian dan pengawasan terhadap materi yang diajarkan di sekolah Madrasah. Al-Qadri mengatakan dia meminta dukungan dari pemerintah dalam memfasilitasi persiapan pemyusunan silabus dan regulasi guru Islam di madrasah.