Ahad 08 Nov 2015 12:03 WIB

Warga Sierra Leone Rayakan Bebas Ebola

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Ebola
Foto: AP
Ebola

REPUBLIKA.CO.ID, FREETOWN -- Ribuan warga Sierra Leone merayakan negaranya bebas dari penyakit virus Ebola dengan menari di jalanan Freetown, Sabtu (7/11). Warga merayakan akhir epidemi Ebola yang telah menewaskan hampir 4.000 orang sejak dimulai tahun lalu. Setelah 42 hari tanpa kasus baru, epidemi Ebola di Sierra Leone dinyatakan selesai di sebuah upacara yang dihadiri oleh Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma dan perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) Anders Nordstrom, Sabtu.

Empat puluh dua hari merupakan hitung mundur untuk dinyatakan bebas Ebola yaitu saat tes pasien terakhir terbukti negatif untuk kedua kalinya. Dalam suasana bahagia, ribuan orang menari di jalanan Freetown untuk menandai momen itu.  Semalam sebelumnya, kelompok perempuan mengadakan acara ribuan orang berkumpul di sekitar Cotton Tree yaitu sebuah pohon besar di pusat ibu kota untuk memberikan penghormatan kepada petugas kesehatan yang kehilangan nyawa mereka.

Sekitar 220 tenaga kesehatan meninggal dunia akibat terinfeksi Ebola karena peralatan pelindung yang tidak memadai. "Mereka meninggal sehingga kita bisa hidup," kata mahasiswa Fatmata seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Ahad (8/11).

Namun, Sierra Leone kini sedang memasuki periode 90 hari pengawasan dengan dukungan dari WHO. WHO mengatakan, fase monitoring sangat penting untuk memastikan deteksi dini setiap kasus baru yang mungkin terjadi. Ebola telah menewaskan lebih dari 11.300 orang di Sierra Leone, Liberia, dan Guinea sejak epidemi diumumkan pada Maret 2014. Korban tewas akibat Ebola di Sierra Leone hingga saat ini sebanyak 3.955 orang. Menurut data WHO, sekitar 28.500 terinfeksi Ebola.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement