REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengatakan, sangat mungkin kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menaruh bom di pesawat Rusia yang jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir, akhir bulan lalu.
‘’Kemungkinan bahwa pesawat di Sinai dijatuhkan oleh bahan peledak yang ditempatkan di pesawat," katanya saat berbicara bersama Menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry, seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (10/11).
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan CNN, ia mengatakan probabilitas ISIS terlibat dalam jatuhnya pesawat itu sangat tinggi. Ia tak menampik kemungkinan lain yakni seorang yang bukan anggota ISIS namun terinspirasi oleh gerakan radikal itu.
Kendati begitu Hammond mengatakan, tim dari Rusia dan Mesir masih terus menyelidiki penyebab pasti jatuhnya pesawat yang mengangkut 224 orang itu.
‘’Mungkin seorang individu yang terinspirasi oleh ISIS yang melakukan tindakan radikal sendiri yang melihat propaganda ISIS dan bertindak atas nama ISIS tanpa harus diarahkan,’’ ujarnya.
Hammond mengungkapkan, ia berbicara atas dasar informasi yang dia terima. Rusia dan Moskow belum memberikan keterangan resmi.