Jumat 13 Nov 2015 12:44 WIB

Kualitas Udara Palembang Masih di Level tidak Sehat

Asap tebal melanda Kota Palembang beberapa waktu lalu.
Foto: Maspril Aries/Republika
Asap tebal melanda Kota Palembang beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kualitas udara Kota Palembang, Sumatra Selatan, yang tercemar kabut asap sejak akhir Agustus 2015 kini mulai membaik seiiring banyaknya hujan, namun masih berada di level tidak sehat.

"Berdasarkan rekaman alat pemantau partikular meter PM 10 di Stasiun Klimatologi Kenten Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumsel, kualitas udara di Palembang berada di level 170 mikro gram per meter kubik atau berkategori tidak sehat," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama, di Palembang, Jumat (13/11).

Level kualitas udara tersebut mulai bergerak membaik karena beberapa hari sebelumnya masih berada pada level 250-350 meter kubik (m3) atau sangat tidak sehat. Kualitas udara di ibu kota Provinsi Sumsel yang kini masih mengandung asap diprediksi akan terus membaik menuju ambang baku mutu atau ambang normal level 0-50 mikro gram per m3, karena titik panas hampir habis dan lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Ogan Komering Ilir sudah bisa dikendalikan dan kini dalam proses pendinginan.

"Selain itu, sebagian wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu mulai memasuki musim hujan, sehingga titik panas yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan serta menimbulkan kabut asap yang kini hampir habis diprediksi jumlahnya tidak akan menigkat lagi," katanya.

Dia menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten di Sumsel kini mulai bisa dikendalian tim gabungan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, melihat perkembangan kondisi cuaca sekarang ini kabut asap yang selama ini mengakibatkan kualitas udara berada di atas ambang baku mutu atau di atas ambang normal, kini levelnya berangsur menurun atau membaik.

Kategori kualitas udara 0-50 mikro gram per m3 baik, kemudian pada level 50-150 sedang, 150-250 tidak sehat, 250-350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikro gram per m3 berbahaya.

Melihat kondisi kualitas udara di wilayah Kota Palembang saat ini berada pada level hingga 170 m3 atau tidak sehat, pihaknya mengimbau masyarakat di Bumi Srwijaya itu agar mengurangi aktivitas di luar rumah/ruangan dan menggunakan masker, agar tidak terhirup udara kotor yang berasap dari sisa kebakaran hutan dan lahan secara langsung.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement