REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penjabat Bupati Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bachrudin mengakui sejumlah desa di wilayahnya masih tertinggal. Penyebabnya adalah kondisi infrastruktur yang masih minim, akses yang terbatas, serta tofografi wilayah yang berbukit sehingga akses pelayanan yang diperoleh masyarakat relatif jauh.
“Ini harus diperbaiki,” katanya kepada wartawan di Kota Mataram, Selasa (17/11).
Dirinya pun mengeluhkan keterbatasan kewenangan sebagai penjabat bupati sehingga tidak bisa berbuat lebih banyak. Namun, akses pelayanan dasar kepada masyarakat tetap dilakukan dengan melakukan penjadwalan ulang.
Bachrudin mengaku terus melakukan intervensi melalui program-program untuk mengentaskan kemiskinan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mengungkapkan sebanyak 36 desa masih merupakan desa tertinggal karena belum mampu memenuhi lima dimensi pembangunan. Ke-36 desa tertinggal itu paling banyak berada di Kabupaten Bima dengan jumlah 15 desa.