Selasa 17 Nov 2015 17:31 WIB

Safariqu Umrah Parenting, Berumrah Sambil Belajar Menjadi Keluarga Samara

Rombongan Safariqu Umrah Parenting
Foto: aqlislamiccenter
Rombongan Safariqu Umrah Parenting

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pesatnya perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi menggerus dan menghantam budaya bangsa.

Pimpinan Ar-Rahman Qur’anic Learning Center Ustaz Bachtiar Nasir pun mengajak umat Muslim mencegah agar  anak-anak dan remaja tidak  terlempar dari zona nyaman (zona fitrah) ke zona abu-abu atau ke zona liar.

Lantaran diperkirakan sekitar 75 persen anak-anak dan remaja mengaku tidak terlalu asing dengan pornografi dan pornoaksi.

“Kondisi ini memang sungguh memperihatinkan. Perlu upaya sungguh-sungguh dan serius untuk mengembalikan anak-anak ke zona nyaman atau fitrah. Salah satu kuncinya melalui penguatan struktur ketahanan keluarga,” ujar Ustaz Bachtiar dalam keterangan resminya, Selasa (17/11).

Tentu saja, kata Bachtiar untuk kembali ke zona fitrah yang mengedepankan hangatnya sentuhan, tatapan, dekapan keluarga, para  orang tua membutuhkan waktu dan momen yang tepat.  Indikasi keberhasilannya, urai Ustaz Bachtiar, bisa dilihat dari berimbangnya antara cerdas intelektual, cerdas emosional,  dan cerdas spiritual.

Banyak metode yang dikembangkan untuk mengembalikan anak-anak ke zona fitrah melalui peran keluarga. Salah satunya melalui Safariqu Umrah Parenting yang dikembangkan oleh AQL Islamic Center.

Kegiatan umrah ini memang berbeda dibandingkan umrah pada umumnya. Selain berumrah, para peserta juga mengikuti kegiatan pengenalan, pengayaan, penanaman dan pembiasaan kehidupan beragama berbasiskan Emotional Spiritual Intellegent serta pola pengasuhan Islami.

“Setelah mengikuti program ini, para ayah, ibu, anak dan keluarga lainnya diharapkan mampu menemukan solusi permasalahan keluarga sehingga saat kembali ke Tanah Air, akan terjadi penguatan struktur ketahanan keluarga. Ini akan mempercepat pengembalian zona fitrah bagi anak-anak,” Direktur SafariQu ujar Dwi Elie Sugiharto.

Program umrah yang membidik keluarga ini akan berlangsung selama sembilan hari dengan pilihan waktu pada 29 Desember 2015 hingga awal 6 Januari 2016.

Para peserta akan dibekali wawasan dan keterampilan pola pengasuhan dan umrah oleh para ustaz dari AQL Islamic Center. Temanya antara lain komunikasi, manajemen konflik, couple skill, dan lainnya.

Selanjutnya, bekal tersebut akan diterapkan secara intensif saat program umrah di Tanah Suci. Sepulang dari Tanah Suci, para peserta akan mengikuti program Pasca Umrah berupa pendampingan dan pengayaan parenting selama satu bulan.

“Kami berkomitmen membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah serta memberdayakan dan meningkatkan standar hidup berkeluarga  keluarga Muslim Indonesia,” jelas Dwi Elie.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement