REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Presiden FIFA Sepp Blatter dan Presiden UEFA Michel Platini telah kalah dalam banding mereka terhadap pembebastugasan mereka selama 90 oleh Komite Etika FIFA. Permohonan banding ditolak Komite Banding FIFA dan diumumkan pada Rabu (18/11).
Blatter dan Platini, yang menjadi favorit dalam pemilihan presiden FIFA bulan Februari, dberhentikan sementara pada 8 Oktober, setelah diterpa skandal korupsi yang tengah dalam penyelidikan di Swiss dan Amerika Serikat.
Keputusan Komite Banding FIFA, yang menolak banding penuh, merupakan pukulan lebih lanjut untuk harapan Platini berada ada pemilihan pada 26 Februari. Sebab dalam masa hukuman, dia tidak boleh mendaftarkan diri sebagai salah satu kandidat.
Mantan kapten dan pelatih Perancis ini mengatakan akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS), sebagai langkah berikutnya.
"Michel Platini memiliki keyakinan penuh bahwa CAS akan mengembalikan semua hak-haknya," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya. "Sementara itu, ia tetap menjadi kandidat dan bertekad untuk jadi presiden FIFA.
Pernyataan tersebut menyebutkan keputusan itu tidak mengherankan dan sudah diduga Michel Platini. Ini menegaskan bahwa FIFA, melalui badan-badan internal, sedang melakukan penyelidikan sepihak. Pernyataan Platini mengatakan ini tidak adil dan bias terhadap dia.