Jumat 20 Nov 2015 14:06 WIB

BMKG Tanggapi Isu Tsunami di Halmahera

teknologi dini deteksi tsunami di Indonesia.
Foto: Republika
teknologi dini deteksi tsunami di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Ternate, Maluku Utara, mencatat beberapa hari ini telah terjadi ratusan kali gempa mengguncang Kabupaten Halmahera Barat dan dirasakan beberapa daerah sekitar termasuk kota Ternate.

"Seiring dengan terjadi gempa ratusan kali tersebut, muncul isu bahwa gempa tersebut berpotensi tsunami," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Ternate, Suwardi, di Ternate, Jumat (20/11).

Dia menjelaskan, data BMKG pada Rabu (18/11) lalu, gempa dengan kekuatan 2 hingga 4 skala Richter (SR) di wilayah Halmahera Barat terjadi hingga 90 kali, dan pada Kamis (19/11) kemarin hingga pukul 11.00 WIB terjadi 109 kali gempa.

Menurutnya, gempa yang terjadi di Halmahera termasuk dalam kategori swarm atau bergerombol yang diperkirakan akan berlangsung dalam waktu yang relatif lama, dan gempa seperti ini sudah terjadi sekitar sebulan terakhir.

Dia menegaskan bahwa pengertian mendasar penyebab dari terjadi tsunami adalah minimal terjadi gempa yang berkekuatan hingga 7 SR. Tsunami sendiri dapat terjadi jika ada gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah volume besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor mapun meteor yang jatuh ke bumi.

Namun, 90 persen tsunami terjadi karena gempa bumi bawah laut, gerakan vertikal pada kerak bumi dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba yang mengakibatkan gangguan, katanya lagi. Karena itu, BMKG setempat mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan isu adanya tsunami tersebut.

Gempa swarm sendiri merupakan gempa-gempa yang terjadi pada satu lokasi tertentu, dan sering berasosiasi dengan vulkanisme. Sempat juga sebelumnya pada Kamis (12/11), sekitar pukul 05.18 WIB, di Halmahera Barat, kemarin juga diguncang gempa dengan kakuatan 5 SR.

Berdasarkan data dari BMKG, gempa itu berlokasi di 1.59 derajat Lintang Utara (LU), 127.21 derajat Bujur Timur (BT) pada kedalaman 60 kilometer. Namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan ancaman tsunami.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement