REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden non aktif FIFA Sepp Blatter mengaku bahwa dia takut mati akibat keluhan kesehatan baru-baru ini. Pria berusia 79 tahun itu dilarikan ke rumah sakit belum lama bulan ini karena sakit akibat stres.
"Saya hampir mati. Saya sudah berada di antara para malaikat yang bernyanyi dan iblis yang tengah menyalakan api neraka, namun ternyata itu para malaikat yang bernyanyi," kata Blatter kepada stasiun penyiaran Swiss RTS dalam wawancara yang akan diudarakan Rabu (25/11) nanti.
"Tekanannya besar sekali. Pada tahap tertentu badan saya hanya bilang 'tidak', 'sudah cukup'. Tetapi jika Anda kuat secara psikologis Anda bisa melawannya," kata Blatter, Senin (23/11).
September silam, jaksa penuntut Swiss membuka kasus kriminal terhadap Blatter menyangkut miskelola dan pebayaran mencurigakan senilai 2 juta dolar AS pada 2011 kepada bos sepak bola Eropa Michel Platini yang dilarang aktif selama 90 hari.
Namun pada wawancara itu, Blatter malah memuji Platini sebagai orang yang jujur. "Ada sebuah kesepakatan, bahkan pada aturan FIFA ada kontrak tertulis dan tidak tertulis. Ini adalah kontrak tak tertulis, sebuah kontrak kerja."
Pembayaran untuk Platini pada 2011 itu adalah untuk kerja Platini selama satu dekade sebelumnya. Kendati non aktif, Platini tetap berniat mencalonkan diri pengganti Blatter sebagai Presiden FIFA pada pemilihan Februari tahun depan.
Jika berhasil menang apakah Platini akan menjadi bos FIFA yang baik, Blatter menjawab, "Ya. Jika dia kembali, dia akan terpilih."