REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan aksi unjuk rasa buruh masih belum memiliki pengaruh kepada produksi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Namun, ia menegaskan aksi sweeping ilegal tidak akan didiamkan begitu saja.
Hariyadi mengatakan berdasarkan pantauannya tidak ada pengaruh signifikan dari aksi buruh yang berlangsung kemarin. Ia menilai aksi unjuk rasa kali ini lebih tertib, sehingga tidak ada masalah yang ditimbulkan para buruh.
"Unjuk rasa tidak berpengaruh pada perusahaan. Berlangsung aman-aman saja tidak ada aksi sweeping ilegal karena persiapan lebih matang," ujarnya di Jakarta, Rabu (25/11).
Menurutnya aksi sweeping ilegal tidak terjadi sebab sudah diketahui pihak-pihak yang dianggap provokatornya. Ia meyakini jumlah provokator sedikit sehingga daya pengaruhnya tidak begitu besar untuk menggerakkan massa buruh.
"Provokatornya sudah bisa diidentifikasi tapi jumlahnya kecil dan mereka terafiliasi dengan serikat pekerja. Mereka orang-orang luar yang bukan bagian perusahaan," ungkapnya. (Baca juga: Tiga Tuntutan Buruh pada Mogok Nasional)
Sementara itu mengenai proses produksi ia meyakini hampir seluruhnya tidak terganggu. Menurutnya, hanya satu atau dua perusahaan saja yang sempat berhenti produksi, tetapi hanya sesaat. Ia menegaskan jika ada pihak-pihak provokator maka tidak segan-segan akan diproses baik itu internal ataupun ke kepolisian.
"Provokator dari luar itu ditindak polisi tapi kalau internal maka diselesaikan di dalam perusahaan saja terlebih dahulu. Perusahaan itu milik bersama antara buruh dan pengusaha jadi harus dijaga bersama," ujarnya.