Rabu 25 Nov 2015 22:45 WIB

Jerman Kirim 650 Tentara ke Mali untuk Perangi ISIS

Tentara Jerman
Foto: historia
Tentara Jerman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Jerman akan mengirim 650 tentara ke Mali untuk membantu Prancis memerangi kelompok teroris bersenjata ISIS di negara tersebut.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Jerman Ursila von der Leyen pada Rabu, beberapa jam sebelum Kanselir Angela Merkel melakukan perjalanan menuju Paris untuk bertemu dengan Presiden Francois Hollande.

Merkel dan Hollande akan membahas upaya penanganan terorisme pascaserangan bom mematikan pada 13 November lalu oleh kelompok ISIS di ibu kota Prancis.

"Kami akan dan harus tegas berpihak kepada Prancis dan melakukan segala upaya demi membantu mereka dalam situasi ini," kata von der Leyen setelah menghadiri pertemuan dengan komite pertahanan parlemen.

"Kami akan memberikan kontribusi yang besar dalam mandat ini. Oleh karena itulah, kami akan segera mengirim 650 tentara setelah disetujui oleh perlemen," tambah dia.

Von der Leyen menambahkan bahwa tentara Jerman akan fokus pada persoalan logistik dan pengintaian sebagai bagian dari misi pejaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Mali (MINUSMA).

Sebelumnya, Berli sempat mengirim sekitar 10 tentara untuk bergabung dalam misi tersebut dan, pada Oktober lalu, von der Leyen sudah merundingkan kemungkinan penambahan jumlah personel. "Pihak Prancis sangat senang bahwa kami meningkatkan keterlibatan kami di sana," kata dia.

Von der Leyen juga menegaskan bahwa jika misi internasional MINUSMA berhasil menciptakan stabilitas di Mali, "maka pihak Prancis tidak lagi harus bertanggung jawab penuh terhadap keamanan di bagian dunia tersebut."

Saat ini, Prancis telah menempatkan sekitar 1.500 tentara di Mali sebagai bagian dari upaya memerangi kelompok-kelompok teroris, yang terlibat dalam jaringan Alqaidah dan menguasai bagian utara negara tersebut pada 2012.

Hingga kini, sebagian wilayah Mali masih berada di luar kontrol pasukan pemerintah dan pasukan asing, meski misi internasional yang dipimpin Prancis di negara tersebut telah berjalan selama dua tahun.

MINUSMA saat ini dibantu oleh misi pelatihan militer oleh Uni Eropa di Mali (EUTM) di bagian selatan negara tersebut. Dalam misi EUTM, Jerman menyumbang sekitar 200 tentara.

Dalam pidato di depan parlemen, Merkel sempat mengatakan bahwa Jerman akan "berpihak dalam solidaritas di sisi Prancis."

"Jika komitmen lebih lanjut memang dibutuhkan, maka tentu saja kami akan mempertimbangkannya," kata Merkel pada saat itu.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement