Jumat 27 Nov 2015 13:10 WIB

Aher Duga Habib Rizieq tak Sengaja Memelesetkan Sampurasun

Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher meminta semua pihak mengedepankan dialog terkait munculnya masalah akibat dipelesetkannya salam Sunda, Sampurasun menjadi 'campur racun' oleh petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab.

"Saya kira, mari kita hadirkan sebuah dialog yang bagus dari kedua belah pihak. Jadikan nuansa silih asah silih asuh saling memaafkan karena itu budaya Sunda yang kaya akan norma dan nilai-nilai luhur," katanya di Gedung Sate Bandung, Jumat (27/11). (Baca: Habib Rizieq Soal Sampurasun Jadi Campur Racun" href="http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/11/26/nyef6e334-ini-ceramah-lengkap-habib-rizieq-soal-sampurasun-jadi-campur-racun" target="_blank">Ini Ceramah Lengkap Habib Rizieq Soal Sampurasun Jadi Campur Racun)

Dia menegaskan, salam sampurasun memiliki nilai budaya yang tinggi dan tidak ada masalah secara tinjuan agama sekali pun. "Dengan kalimat sampurasan tidak ada masalah apa pun, secara agama tidak ada masalah, itu bagian budaya kita," kata politikus PKS tersebut.

Menurut dia, dalam konteks agama Islam kata sampurasun masuk dalam sebuah budaya atau kebiasaan yang bisa menjadi norma sepanjang tidak bertentangan dengan akidah.

"Seperti di kalangan masyarakat Batak ada kata seperti horas, kemudian di Sunda ada wilujeng sumping, masyarakat Jawa ada kulo nuwun. Tapi, juga sebelum shalat Jumat saya ucapkan salam setelah itu saya ucapkan sampurasun. Saya kira, tidak ada masalah."

Dia menduga, Habib Rizieq tidak sengaja memelesetkan sampurasun menjadi 'campur racun' saat memberikan ceramah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. "Tentunya, mungkin Ustaz Habib Rizieq tidak yakin memiliki niat untuk menghina atau memelesetkan. Mungkin itu faktor kepleset," ujar Aher.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement