REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Petani garam di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengalami kerugian, karena harga garam terus anjlok. Saat ini, harga garam sudah mencapai Rp 220 per kilogram, turun dibandingkan sebelumnya Rp 450 sampai Rp 600 per kilogram.
Salah seorang petani garam Taswan mengaku merugi jutaan rupiah dengan anjloknya harga garam.
"Saya rugi jutaan rupiah dengan anjloknya harga garam pada musim panen kali ini," katanya, di Cirebon, Jumat (27/11).
Sementara Waryadi petani garam yang lain menuturkan harga garam mulai anjlok setelah adanya garam impor yang sekarang sudah masuk ke Cirebon. "Setelah adanya garam impor, petani termasuk saya mengalami penurunan jual dimana setiap musim panen garam harga terus turun," ungkapnya.
Ia menambahkan ia beserta para petani lain memilih menimbun garam untuk dijual ketika memasuki musim hujan. "Separuh dari hasil garam kami timbun sampai harga stabil," tambahnya.
Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada Kamis (26/11) di Indramayu menuturkan pihaknya akan berusaha menstabilkan harga garam yang sekarang ini anjlok. "Harga garam tidak bisa stabil jika masih impor garam dari luar negeri," tuturnya.
Ia juga menuturkan sedang melakukan diskusi dengan kementerian lain untuk bisa memberikan harga dasar garam.