REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) melakukan inspeksi menyusul munculnya ribuan bangkai ikan di pantai timur Ancol, Jakarta Utara pada Sabtu (28/11) lalu.
Salah satu petugas Dirjen PSDKP, Waryadi mengatakan melakukan patroli sekaligus uji sampel terhadap bangkai-bangkai ikan yang mati mendadak. Menurutnya sebagai salah satu otoritas resmi kelautan, pihaknya wajib mengetahui penyebab munculnya bangkai ikan itu. Ia mengaku melakukan inspeksi usai temuan Polisi Air.
"Kita ambil sampel dari ikan-ikan disini ada kepiting, petek dan ikan lainnya dari sekitar sini. Sebagai perwakilan Kementerian Kelautan kita wajib tahu penyebabnya," katanya pada Selasa (1/12).
Berdasarkan pantuan Republika, terdapat beragam bangkai ikan mulai dari ikan petek, lele serta jenis ikan permukaan lainnya. Meski bangkai ikan sudah hampir lenyap dari bibir pantai, bau tidak sedap masih tercium dari areal pantai. Tak pelak, bau tidak sedap itu tampak kontras dengan pemandangan indah pantai Ancol.
Akibat bau tidak sedap itu, para pengunjung pantai merasa kurang nyaman. Salah satu pengunjung Ferry Risnandar mengaku kecewa dengan bau tidak sedap di pantai Ancol. Pria yang datang dari Bandung itu tidak tahu jika ada fenomena ribuan bangkai ikan di Ancol kemarin.
"Saya rombongan keluarga datang kesini untuk main di pantai. Sebelumnya saya tidak tahu kalau ada banyak bangkai ikan disini. Kan jadinya tidak bagus aja bagi pengunjung," keluhnya.