REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Seorang dokter di Kota Darwin, Australia yang berselingkuh dengan pasiennya akhirnya dijatuhi hukuman skors setelah suami sang pasien melaporkan perbuatan mereka ke pihak berwenang.
Dokter keluarga yang tak disebutkan namanya itu berselingkuh dengan pasiennya dan bahkan telah memiliki dua anak dari hubungan mereka.
Suami si pasien mengadukan perbuatan mereka ke Health Professional Review Tribunal setempat yang berwenang memeriksa kasus etika dari kalangan pekerja kesehatan.
Kesaksian dalam pengadilan itu menyebutkan dokter berusia 52 tahun ini mulai memisahkan pemeriksaan pasien perempuan dari suaminya sejak 2008. Setahun kemudian, dokter dan pasien perempuannya itu mulai berhubungan seksual yang berlangsung selama empat tahun.
Selama periode itu, demikian terungkap dalam pemeriksaan, perempuan tersebut melahirkan dua anak masing-masing pada Juli 2010 dan Juli 2011. Padahal waktu itu sang dokter telah menikah dan memiliki tiga anak yang masih kecil.
Selain itu, terungkap pula dokter dan pasiennya itu kebetulan juga adalah tetangga dan kedua keluarga ini sebenarnya bersahabat.
Pada Maret 2013, terjadi pertengkaran antara dokter dan suami selingkuhannya dan saat itulah sang dokter mengakui adanya hubungan seksual dengan selingkuhannya itu. Tes yang kemudian dilakukan menunjukkan benar sang dokter merupakan ayah biologis dari dua anak perempuan selingkuhannya tersebut.
Sang suami pun melaporkan sang dokter ke pihak berwenang setelah adanya bukti hasil tes ini.
Dalam keputusannya pada akhir November lalu, pengadilan menyatakan sang dokter mengakui perbuatannya namun dokter itu mengatakan dia tidak melakukan sesuatu yang salah.
Dalam salah satu persidangan Oktober lalu, sang dokter mendapat dukungan dari perempuan selingkuhannya sedangkan sang suami hadir bersama pasangan barunya.
Pengadilan menjatuhkan sanksi skors selama empat bulan tidak boleh menjalankan praktik. Dia juga diwajibkan membayar biaya berperkara.
Baca juga:
Mantan Anggota Geng Motor Hells Angels Tewas di Pattaya
Serangan Udara Inggris di Suriah Dimulai