Kamis 03 Dec 2015 20:50 WIB

Pintu Air Bendungan Gembiro Mulai Dibuka

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Bendungan Pintu Air Sepuluh Cisadane, Kota Tangerang, Banten.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Bendungan Pintu Air Sepuluh Cisadane, Kota Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN –- Pintu air bendungan yang selama ini ditutup mengingat debit air yang turun drastis, pada musim penghujan ini mulai dibuka. Antara lain, seperti pintu air Bendungan Gembiro yang berada di wilayah dua desa di Kabupaten Pekalongan, yakni di Desa Bukur Kecamatan Bojong dan Desa Krandon Kecamatan Kesesi.

Pembukaan pintu air bendungan dilakukan, Rabu (3/12). Ribuan masyarakat hadir memadati lokasi bendungan dan sepanjang aliran sungai Sengkarang yangg dibendung. Kedatangan mereka bukan hanya untuk menyaksikan pembukaan bendungan. Namun juga untuk menjaring ikan yang ikut hanyut bersama aliran air bendungan.

Kepala Dinas PSDA ESDM Kabupaten Pekalongan Bambang Pramukamto menyebutkan, pembukaan pintu air Bendungan Gembiro tahun ini, sebenarnya mengalami keterlambatan.

''Seharusnya, pintu air ini mulai dibuka pada 1 november 2015 lalu. Namun  hal itu tidak bisa dilakukan mengingat volume air bendungan sangat sedikit akibat kemarau panjang. Debit air Sungai Sengkarang yang air ditampung di bendungan, menyusut sangat banyak,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, pada awal November 2015 dimana pintu air seharusnya dibuka, ketinggian air masih pada posisi minus 80 cm dari pintu air. Kalau pun pintu air dibuka, maka air tidak akan bisa mengalir, karena posisi pintu justru di atas permukaan air.

Akibat penundaan pembukaan pintu air tersebut, dia mengaku banyak petani tidak bisa bisa memulai musim tanam pada November lalu, karena air irigasi juga masih belum mengalir. ''Hari ini, pintu air mulai dibuka karena permukaan air sudah cukup memadai. Dengan demikian, para petani bisa memanfaatkan aliran air dari bendungan untuk mengairi sawah-sawah mereka,'' katanya.

Dia menyebutkan, Bendunga Gembiro sebenarnya memiliki tiga  pintu air. Namun saat ini baru 1 pintu yang bisa dibuka. Selain karena permukaan air belum terlalu tinggi, dua pintu yang lainnya mengalami kerusakan pada roda giginya sehingga tidak bisa dibuka. ''Namun kami akan segera memperbaiki, sehingga air irigasi dari dua pintu air tersebut bisa segera dialirkan,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement