Kamis 03 Dec 2015 23:06 WIB

Setelah Tiga Tahun Absen, Santori Kembali Impor Sapi Australia

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Sapi impor
Sapi impor

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kepala Breeding PT Santosa Agrindo (Santori), Dayan Antoni mengatakan, pihaknya sudah tiga tahun tidak mengimpor sapi indukan dari Australia, dikarenakan berbagai sebab. Sebelumnya, Santori menargetkan tahun ini mengimpor 2.000 sapi. Namun sudah di pengujung tahun, baru terealisasi 1.000 ekor sapi indukan dari Australia.

"Dari .1000 sapi indukan impor ini, akan menghasilkan 80 persen atau 800 ekor anakan sapi, dengan tingkat kematian sapi lima persen. Jadi, akan jadi anakan sekitar 750 ekor sapi," kata Dayan seusai meninjau ribuan sapi dalam kapal di Pelabuhan Ekspor Impor Panjang, Kamis (3/12). 

(Baca Juga: 1.000 Sapi Impor Japfa Tiba di Pelabuhan Panjang).

Sebelumnya, Manajer Opersional PT Australia Stockfeed Breedlot (ASB), Kuncup Candra Wijaya, mengatakan setelah tahun 2012, baru tahun ini, pemerintah membuka kran impor sapi bagi ASB/Santori yang berlokasi di Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur.

Japfa pernah mengimpor sapi dari Australia sebanyak 2.000 ekor. 

Selama tiga tahun, perusahaannya tidak mendapat kesempatan dari pemerintah untuk mengimpor sapi lagi dari Australia. Untuk melanjutkan proses perkembangbiakkan sapi, pihaknya terus melakukkan upaya menemukan sapi indukan (breeder), untuk menghasilkan target mendapatkan sapi Feeder Wagyu (F1). Jenis sapi-sapi ini yang siap ditransfer ke rumah potong hewan. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement