REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tak ada korban jiwa dari gempa di Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara. Namun 10.165 warganya harus mengungsi akibat rumah yang rusah ringan hingga rusak berat.
"Sebagian mengungsi di depan rumah dengan tenda atau bangunan sederhana karena rumahnya rusak dan takut kembali ke rumah," ujar dia dalam siaran pers, Sabtu (5/12). (Baca: Gempa di Halmahera Rusak 1.593 Rumah)
Sutopo mengatakan saat ini seluruh pengungi membutuhkan bantuan mendesak. Mereka berharap ada bantuan makanan, tenda gulung, selimut, sarung, pelayanan kesehatan, alat komunikasi dan kebutuhan bayi dan ibu hamil.
Saat ini Tim Reaksi Cepat BNPB masih berada dilokasi gempa dan BPBD untuk menyalurkan bantuan. Mereka belum mengetahui kerugian akibat kerusakan oleh gempa.
Pihaknya juga belum dapat memastikan gempa akan selesai. Gempa yang terjadi di Jailolo merupakan gempa swarm.
Gempa ini merupakan sebuah aktivitas tektonik yang memiliki frekuensi cukup banyak, kekuatan relatif kecil dan aktivitas lama. Namun warga tak perlu khawatir karena gempa ini tidak memicu tsunami, longsor atau gunung meletus.