Senin 07 Dec 2015 13:27 WIB

India-Pakistan Gelar Pertemuan Tingkat Tinggi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Tentara India melakukan patroli ketat di jalan-jalan di ibukota Kashmir, Srinagar, India.
Foto: AP
Tentara India melakukan patroli ketat di jalan-jalan di ibukota Kashmir, Srinagar, India.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- India dan Pakistan gelar pertemuan tingkat tinggi di ibu kota Thailand, Bangkok, Ahad (6/12). Pertemuan tersebut digambarkan sebagai pertemuan yang jujur, ramah dan konstruktif.

Menurut pernyataan yang dirilis pascapertemuan, penasihat keamanan dari kedua negara membahas Kashmir, perdamaian dan keamanan.

"Pertemuan tersebut beratmosfir jujur, ramah dan konstruktif," katanya, dikutip BBC.

Kedua negara sepakat membawa hubungan menjadi lebih maju. Menurut Kementerian Luar Negeri India, pemilihan Bangkok sebagai tempat pertemuan karena ibu kota Thailand itu merupakan lokasi strategis dan mudah bagi kedua pihak.

Selama ini, hubungan India dan Pakistan diliputi ketegangan. Sengketa di perbatasan Kashmir telah menewaskan puluhan orang dari kedua negara. India menyebut tindakan Pakistan di sana termasuk terorisme.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengundang PM Pakistan Nawaz Sharif tahun lalu dalam pelantikannya. Hal ini dinilai sebagai 'hubungan baru' kedua negara.

Modi dan Sharif juga bertemu dalam sebuah pertemuan yang tak direncanakan di konferensi perubahan iklim di Paris pekan lalu. Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj berencana mengunjungi Pakistan pada Senin untuk menghadiri pertemuan di Afganistan.

Baca juga:

Pascapenembakan San Bernardino, Obama Tinjau Ulang Program Bebas Visa

Jerman Deportasi Warga Australia Usai Berperang Lawan ISIS

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement