Senin 07 Dec 2015 17:37 WIB

Pencurian Kotak Amal di Masjid Jami Abdurrahman Sudah Terjadi Empat Kali

Rep: Ahmad Baraas / Red: Andi Nur Aminah
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi
Foto: Republika
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum Yayasan Baitul Ummah yang membawahi Masjid Abdurrahman Bin Auf, H Muhammad Fauzi, membenarkan kalau ada pencurian kotak infak di masjid yang dipimpinnya. Pencurian diduga dilakukan oleh orang yang sama, yang sudah melakukan upaya pencurian tiga bulan sebelumnya. Pencurian kotak amal tersebut, bahkan sudah berulang sebanyak empat kali.

Fauzi menceritakan, sekitar Agustus lalu ada pencuri yang masuk ke masjid pada malam hari dan ingin menggondol kotak infak. Namun ketahuan oleh penjaga masjid dan aksinya gagal. Dua pekan setelah kejadian itu, pencuri berusaha lagi menggondol kotak infak pada siang hari dan aksinya juga gagal.

Lantas sekitar tiga pekan lalu, kejadian serupa terulang lagi pada malam hari. Kali itu, pencuri datang dengan beberapa orang temannya. Namun usahanya lagi-lagi gagal. Sedangkan pada Sabtu (5/12) dini hari, sepuluh orang datang menggondol kotak infak dan sempat terjadi saling lempar batu dengan marbot masjid.

"Kaca pintu pecah dan kotak infak ditemukan sekitar 500 meter di sebelah barat masjid dalam keadaan isinya sudah terkuras," kata Fauzi kepada Republika.co.id, Senin (7/12).

(Baca Juga: Penyerangan Masjid di Bali Karena Pencurian Kotak Amal).

Kerugian akibat pencurian diperkirakan sebesar Rp 300 ribu. Dengan perhitungan sumbangan yang biasa diperoleh takmir dari kotak amal. Sementara pada Senin, kaca pintu masjid yang pecah akibat lemparan batu sudah diperbaiki.

Fauzi menceritakan, hubungan jamaah dan takmir masjid dengan masyarakat non Muslim, khususnya ummat Hindu yang ada di sekitar masjid sangat harmonis. Bahkan warga Muslim jamaah masjid Abdurrahman Bin Auf mengutamakan membeli hewan kurban kepada para peternak setempat, sebelum mencarinya ke tempat lain. "Kami hidup saling menjaga dan saling menghormati di lingkungan sini," kata Fauzi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement