Selasa 08 Dec 2015 06:17 WIB

Kepulauan yang Perlahan Tenggelam

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Anak-anak bermain di sebuah pohon di Ebeye berlatar belakang Ronald Reagan Ballistic Missile Defense Test Site (tempat pengujian rudal) di Kwajalein.
Foto: new york times
Anak-anak bermain di sebuah pohon di Ebeye berlatar belakang Ronald Reagan Ballistic Missile Defense Test Site (tempat pengujian rudal) di Kwajalein.

REPUBLIKA.CO.ID, EBEYE -- Liber Anej berjalan mengarungi air yang surut dengan membawa potongan beton dan potongan-potongan logam ke pantai untuk membangun kembali dinding laut sementara di depan rumahnya. Sayangnya, penghalang sementara seperti itu tidak cocok untuk laut yang naik secara teratur.

Air laut pasang membanjiri gubuk, membuat jalan-jalan berlumpur dengan air asin dan limbah mentah. Setiap hari kecuali Ahad, Anez bergabung bersama sekelompok laki-laki dan anak laki-laki untuk membangun kembali dinding laut sementara itu.

"Ini gila, aku tahu," kata pria berusia 30 tahun yang tinggal bersama 13 anggota keluarganya, termasuk orang tua, saudara dan anak-anaknya di sebuah rumah empat kamar dilansir dari New York Times.

"Tapi itu satu-satunya pilihan yang kami punya," lanjut dia.

Berdiri di dekat rumahnya, di tepi sebuah perkampungan kumuh yang dipadati gubuk timah, ia berkata, "Saya merasa seperti kami hidup di bawah air," ujarnya.

Dunia sibuk, pergi ke ruang konferensi hotel mewah di Paris, London, New York dan Washington. Menteri Luar Negeri dari Kepulauan Marshall Tony A deBrum menceritakan kisah orang-orang seperti Anej untuk menyampaikan kepada para pembuat kebijakan tentang adanya bahaya yang dihadapi negara pulau di Pasifik karena kenaikan permukaan laut. Juga untuk membentuk hukum dan keuangan dari PBB terkait perubaha iklim yang dirundingkan di Paris.

DeBrum menuntut tanggung jawab dari kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan oleh negara-negara kaya, kekuatan industri di lingkungan global. Sebab, banyak negara dataran rendah lainnya terancam oleh naiknya laut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement