REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris David Cameron tidak sepakat dengan komentar Donald Trump untuk melarang umat Islam memasuki AS. Pernyataan tersebut salah dan hanya akan memecah belah masyarakat AS.
"Perdana Menteri benar-benar tidak setuju pernyataan yang dibuat oleh Donald Trump, ini memecah belah, tidak membantu dan sederhananya, itu pernyataan yang salah," ujar juru bicara Cameron seperti dilansir Reuters, Selasa (8/12).
(Baca: Larang Muslim Masuk AS, Donald Trump Disebut Gila)
Pernyataan Trump ini mengganggu program Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pihaknya mengatakan saat ini AS sedang fokus untuk menyelenggarakan program pemukiman bagi pengungsi Suriah yang melarikan diri karena perang dan penganiayaan.
Sementara itu Trump memberikan pernyataan tersebut setelah terjadinya penembakan di California. Dia menyamakan pelarangan muslim memasuki AS saat perang dunia II saat Presiden AS Franklin Roosevelt menolak keturunana Jepang, Jerman dan Italia memasuki AS.
Baca juga: Gedung Putih Tolak Kampanye Antimuslim Trump