REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih PS TNI, Edy Syaputra, tak mau meremehkan lawan saat tampil di babak delapan besar Piala Jendersl Sudirman. Ia menegaskan semua lawan harus diwaspadai.
Hal tersebut disampaikan Edy jelang menghadapi Semen Padang. Ia tak memandang klub Kabau Sirah itu sebagai tim paling lemah di Grup C. ''Sejauh ini Semen Padang belum menunjukkan performa terbaik mereka di babak penyisihan grup,'' ujarnya, Rabu (9/12).
PS TNI sekarsng ini menjadi salah satu tim yang diunggulkan pada babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman. Berhasil tampil bagus di babak penyisihan Grup C, dan keluar sebagai juara Grup C, PS TNI diwaspadai tiga tim lawannya.
Edy menegaskan tidak ada tim yang mudah dikalahkan di babak delapan besar. Bagi Edy setiap tim, memiliki peluang yang sama untuk lolos ke babak semi final Piala Jenderal Sudirman.
Untuk itu dia meminta agar skuat PS TNI tidak jumawa dengan hasil di fase grup, dan harus bermain all out, termasuk saat menghadapi Semen Padang. "Mereka memiliki pemain-pemain bagus, seperti Hendra Bayauw dan M Nur Iskandar," kata Edy.
Memang penampilan Semen Padang tidak bisa dianggap bagus di babak penyisihan grup. Bagaimana tidak, tim asuhan Nilmaizar tersebut menelan kekalahan tiga kekalahan melalui adu penalti, dan hanya menang satu kali di waktu normal.
Dengan 6 poin yang dikumpulkan, mereka unggul head to head atas Mitra Kukar yang berada di peringkat tiga klasemen akhir Grup B. Tapi Edy mengatakan catatb tersebut tak bisa menjadi patokan, untuk melawan Semen Padang.
Untuk babak delapan besar Grup D Piala Jenderal Sudirman akan dimulai dengan laga antara Mitra Kukar melawan Persija Jakarta, pada Sabtu (12/12), semua laga Grup D akan dihelat Stadion Manahan Solo. Sistem babak delapan besar sendiri menggunakan sistem home tournament, hanya dua klub teratas yang berhak melaju ke babak berikutnya.