Sabtu 12 Dec 2015 13:37 WIB

Setiap Tersangka Narkoba akan Dinilai Sebelum Masuk Penjara

narkoba
Foto: abc news
narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Anjan Pramuka Putra mengatakan para tersangka yang tertangkap dalam kasus narkoba akan menjalani proses assessment (penilaian) sebelum diputuskan kelanjutan proses hukumnya.

"Dirtipid (Direktorat Tindak Pidana) Narkotika menyerahkan pada tim assessment," kata Anjan, Sabtu (12/12).

Hasil dari tim assessment akan menentukan tindakan selanjutnya bagi tersangka, bisa berupa rehabilitasi atau dilanjutkan proses hukumnya.

"Penyidik tergantung tim ini. Kalau memang hasilnya direhab, ya rehabilitasi. Tapi kalau tim assessment minta dipenjara ya dipenjara," ujarnya.

Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Polisi Anang Iskandar menginginkan pembebasan hukuman terhadap pengguna narkoba yang menjadi korban para pengedar dan bandar obat-obatan terlarang dan diganti dengan program rehabilitasi.

Hal ini menyusul diterbitkannya Surat Telegram (TR) Nomor STR/865/X/2015 tertanggal 26 Oktober 2015 yang ditandatangani Kabareskrim sendiri.

Dalam suratnya, Anang menginstruksikan seluruh jajarannya untuk segera membentuk tim assessment terpadu (TAT) yang bertugas menilai peran tersangka penyalah guna narkoba untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar penyalah guna atau merangkap sebagai bandar.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement