REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Klub Semen Padang meruntuhkan keperkasaan PS TNI setelah mengalahkan tim tersebut pada delapan besar turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu dengan skor 2-1.
Anak asuh Nil Maizar merupakan tim pertama yang mengalahkan anak asuh Suharto ini selama turnamen dengan titel lengkap Indonesian Champioship Torabika 2015 yang memperebutkan Piala Jenderal Sudirman. Selama ini PS TNI selalu meraih kemenangan.
Hasil bagus ini jelas membuat Nil Maizar bangga dengan kinerja anak asuhnya yang sukses mengemas tiga poin. Kemenangan atas PS TNI juga merupakan target utama yang harus diraih pada pertandingan pertama babak delapan besar.
Mantan pelatih Timnas Indonesia itu menjelaskan, kemenangan yang diraih bukan karena lawan yang dihadapi tidak bagus seperti biasanya. Namun, hal tersebut terjadi karena anak asuhnya bermain jauh lebih bagus dibandingkan dengan Manahati Lestusen dan kawan-kawan.
"Bukan PS TNI tidak bermain bagus, mereka bagus. Tapi kami bermain lebih bagus," kata Nil Maizar usai pertandingan.
Menurut dia, perjuangan Hengky Ardiles dan kawan-kawan dinilai luar biasa. Apalagi lawan juga mendapatkan dukungan penuh dari ribuan suporter fanatiknya. Namun demikian, mental anak asuhnya dinilai lebih siap sehingga tidak terpengaruh oleh tekanan suporter.
Selain mampu meruntuhkan keperkasaan PS TNI, kemenangan yang diraih Semen Padang akan dijadikan bekal untuk menghadapi pertandingan kedua yaitu melawan Mitra Kukar di tempat yang sama, Selasa (15/12). Bertandingan selanjutnya dinilai jauh lebih ketat karena semua tim mengincar tiket semifinal.
"Peluang memang terbuka. Kami berharap ke depannya anak-anak bisa bermain lebih baik lagi," kata pelatih asal Payakumbuh Sumatera Barat itu.
Sementara itu bagi PS TNI, kekalahan yang dialami jelas mencoreng raihan bagus yang selama ini dibukukan. Pada babak penyisihan, tim reinkarnasai PSMS Medan ini mampu mengalahkan Surabaya United, Pusamania Borneo FC bahkan tim bertabur bintang Persib Bandung.
Pelatih PS TNI Suharto usai pertandingan mengakui jika sang lawan memiliki banyak keunggulan karena dalam tim Semen Padang terdapat banyak pemain yang berpengalaman sehingga mampu memanfaatkan setiap momen yang berpeluang terjadinya gol.
"Kami sudah bermain maksimal untuk banyak menciptakan peluang ke gawang lawang, tetapi mereka terlalu tergesa-gesa ingin segera mengejar ketinggalannya sehingga peluang tidak bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya.
Setelah menghadapi Semen Padang, Manahati Lestusen dan kawan-kawan ditunggu oleh Persija Jakarta. Jika ingin menjaga peluang untuk lolos ke semifinal, tim yang didominasi pemain dari TNI itu harus mampu meraih hasil terbaik.