REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Marahalim Harahap, Muchsin Pohan, menyatakan pihaknya akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 11 miliar untuk penyelenggaraan turnamen Piala Marahalim.
Ia juga menegaskan dana sebesar itu tidak akan menyedot anggaran dari pemerintah. Dana tersebut nantinya 'dicomot' dari para donatur yayasan maupun sponsor swasta. (Baca: Ini Dua Turnamen yang Bakal Digarap Tim Transisi)
"Tidak ada untuk minta dari pemerintah pusat atau daerah. Semuanya dari kita sendiri," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Selasa (15/12).
Muchsin menjelaskan dari total dana tersebut nantinya untuk juara satu akan diberikan Rp 1,5 miliar. Selanjutnya dana sebesar Rp 750 juta untuk juara dua dan Rp 500 juta untuk juara tiga.
Muchsin menjelaskan, kedatangannya ke kemenpora untuk memastikan keluarnya rekomendasi pelaksanaan Piala Marahalim. Hasilnya, kata dia, Tim Transisi sudah memberikan izin. Namun jadwal pelaksanaannya yang belum mendapatkan keputusan.
Jika mengacu rencana, kata dia, pertandingan pembuka dihelat 28 Februari 2016. Akan tetapi, kata dia lagi, Tim Transisi menyarankan agar diundur menjadi di awal Maret. "Februari itu terlalu mepet. Karena akhir Januari itu final Piala Jenderal Sudirman," ujarnya.
Untuk peserta, Muchsin menjelaskan, panitia sudah mengundang sedikitnya delapan klub Tanah Air untuk ikut pada turnamen tersebut. Antara lain: Persebaya, PSMS Medan, Arema Cronus, Persija Jakarta, Bali United, Persib Bandung, dan Sriwijaya FC, serta Semen Padang.
Semula, dikatakan dia, ada juga slot untuk dua klub negeri jiran, yaitu Selangor FC Malaysia dan Yangon United Myanmar. Namun undangan untuk dua klub asing tersebut masih menunggu status sepak bola Indonesia di FIFA. Jika sampai Maret, FIFA mengampuni sanksi sepak bola, dikatakan Muchsin besar peluang untuk tetap mengundang dua klub tersebut.
Ikuti informasi terbaru dari sepak bola nasional dengan klik >>> di sini <<<