REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Rancangan resolusi, yang akan diserahkan kepada Dewan Keamanan PBB, menyasar jelas kelompok ISIS dan perdagangan besar minyaknya, kata Menteri Keuangan Prancis Michel Sapin dalam wawancara pada Rabu (16/12).
Sapin mengatakan resolusi tersebut akan dibahas pada Kamis. Resolusi mengirimkan pesan kuat politik, dengan pertarungan melawan keuangan terorisme adalah prioritas anggota PBB dan seluruh negara harus mengambil langkah yang dibutuhkan.
Sebelum pertemuan dengan seluruh 15 menteri keuangan negara anggota Dewan Keamanan PBB itu, Sapin memperingatkan negara yang gagal menghentikan keuangan militan dapat menghadapi hukuman.
Prancis meminta pertemuan itu sesudah kejadian di Paris pada bulan lalu, yang menewaskan 130 orang dan diakui dilakukan ISIS. Sapin menjadikan pemotongan keuangan para ekstremis itu sebagai tujuan kunci sejak ibu kota Prancis diserang pertama kalinya pada Januari.
Berdasarkan atas resolusi awal resolusi baru itu akan secara jelas diperluas ke ISIS. Dia menambahkan itu akan membekukan aset yang mendanai atau yang berasal dari penyelundupan minyak.
"Itu juga akan menuntut negara untuk melatih kewaspadaan khusus terkait penyelundupan barang kesenian yang dapat mendanai gerakan seperti ISIS," katanya.