Kamis 17 Dec 2015 05:15 WIB

Panglima TNI Jamin Prajuritnya Loyal kepada Negara

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) menerima cendera mata dari Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), usai pembukaan Rapat Pimpinan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (15/12). (Antara/Yudhi Mahatma)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) menerima cendera mata dari Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), usai pembukaan Rapat Pimpinan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (15/12). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo menjamin para prajurit memiliki loyalitas yang tinggi pada negara dan hanya patuh pada satu komando.

Ia menyatakan, TNI telah belajar dari pengalaman lalu sehingga tak akan kembali berpolitik. Sebab, saat terjun dalam politik praktis, TNI justru terpecah-belah.

"Berdasarkan pengalaman, TNI bisa berada pada titik nadir karena terlibat dalam politik praktis. Kami tidak mau mengulangi hal itu," ucap Gatot dalam rapat pimpinan TNI di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (16/12).

Pernyataan Gatot guna menjawab arahan Presiden Joko Widodo yang meminta prajurit TNI tidak ikut terjun dalam politik praktis. Prajurit TNI diminta Presiden mendukung kebijakan politik negara.

(Baca Juga: Presiden Jokowi Ingatkan TNI tak Ikut Politik Praktis)

Presiden menegaskan, politik prajurit TNI adalah politik negara. Karenanya, TNI harus berpihak pada pemimpin negara.

"TNI hanya tunduk pada satu komando, tegak lurus dan loyalitas pada presiden sebagai pemimpin tertinggi TNI," kata Jokowi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement