Kamis 17 Dec 2015 08:08 WIB

Indef Sebut Optimisme Ekonomi 2016 Perlu Lihat Data Riil

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati
Foto: ROL/Nursari Indah M
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Optimisme perekonomian 2016 dinilai perlu berdasarkan pertimbangan realistis mengacu pada capaian tingkat investasi dan konsumsi tumah tangga.

"Optimisme 2016 harus realistis, investasi dan konsumsi rumah tangga seharusnya bisa menjadi momen mengembangkan hilirisasi industri," kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finances (INDEF) Enny Sri Hartati dalam Seminar Business Outlook 2016, Rabu (16/12).

Ia menilai ekonomi 2016 akan lebih baik dari pada 2015. Namun, hal itu perlu memperhatikan soal variabel yang bisa mendorong daya beli masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap lapangan pekerjaan masih 70 persen. Sementara, daya beli yang tinggi akan terkatrol jika mereka punya lapangan pekerjaan yang terbuka lebar.

Di sisi lain, anggaran yang berdampak langsung yakni Dana Desa, masih  dinanti implementasi dan realisasinya. "Dana tersebut mandek di kantor kabupaten, membuat si dana belum terasa langsung ke masyarakat sasaran," katanya. Selain itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bersubsidi dinilai belum optimal.