REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan kata-kata kasar dalam serangan verbal baru ke Turki terkait dengan penembakan pesawat tempur Rusia oleh Turki di perbatasan Turki-Suriah.
Seperti dilansir BBC, dalam jumpa pers menjelang akhir tahun di Moskow, Kamis (17/12), Putin mengatakan, "Orang-orang Turki sudah memutuskan untuk menjilat Amerika di tempat tertentu." Dikatakannya tidak ada prospek perbaikan hubungan dengan Turki di bawah kepemimpinan yang ada sekarang.
Putin juga mengatakan terjadi Islamisasi perlahan-lahan di Turki yang akan membuat Ataturk menggelinding di kuburnya. Nama Ataturk merujuk pada tokoh revolusi yang kemudian menjadi presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
Pernyataan Putin ini tampak diarahkan kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang partainya AKP dituduh berusaha mengubah negara sekuler yang didirikan oleh Ataturk.
Hubungan kedua negara tegang sejak pesawat tempur Rusia Su-24 ditembak jatuh oleh Turki November lalu. Menurut Putin, pesawat ditembak pada ketinggian 6.000 meter, di dalam wilayah Suriah, sekitar 1 kilometer dari perbatasan Turki.
Namun Turki menegaskan pesawat tempur mereka menembak pesawat Rusia setelah mengeluarkan peringatan bahwa pesawat melanggar wilayah udara negara itu. Militer Rusia melakukan operasi di Suriah untuk membantu pasukan negara itu memerangi kelompok-kelompok pemberontak.