Senin 21 Dec 2015 22:03 WIB

Sepp Blatter: Saya akan Melawan FIFA

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Sepp Blatter
Foto: AP/Ennio Leanza/Keystone
Sepp Blatter

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter mengaku dirinya masih berhak disebut sebagai pemimpin tertinggi federasi sepak bola dunia itu. Laki-laki berusia 79 tahun itu menegaskan akan melawan semua keputusan yang diundangkan Komite Etik FIFA tentang skorsing delapan tahun atas dirinya.

Dalam konfrensi persnya setelah putusan, Blatter menyampaikan, menyesali putusan tersebut. Namun akan melakukan banding. "Ditangguhkan apa? Saya ini masih Presiden (FIFA)," katanya seperti dilansir the Guardian, Senin (21/12).

Dikatakan Blatter, pemakzulan dirinya sebagai presiden hanya bisa dilakukan lewat Kongres FIFA.Bos FIFA lima kali berturut-turut itu juga mengatakan, dirinya adalah korban dari skandal yang diciptakan untuk menumbangkan kepemimpinannya di FIFA. "Saya akan melawan," kata dia menambahkan.

Pengadilan Etik FIFA menyatakan bersalah atas perkara dugaan korupsi yang menjerat Sepp Blatter dan Presiden UEFA Michel Platini. Keduanya diganjar hukuman selama delapan tahun agar tak terlibat dalam setiap aktivitas sepak bola di seluruh dunia.

(Baca juga: FIFA Nonaktifkan Blatter dan Platini Selama Delapan Tahun)

Ketua Hakim Etik FIFA, Hans Joachim Eckert dalam putusannya, Senin (21/12) menerangkan ada dua putusan etik atas dua petinggi sepak bola dunia itu. Pertama untuk Blatter diterangkan, hukuman itu terkait dengan penyidikan dugaan korupsi di badan investigasi dan keamanan negara tersebut, yakni Swiss. Sedangkan Platini, diskors lantaran terkait dengan perkara Blatter.

BBC Sport melansir, Senin (21/12) Blatter memberikan uang senilai 1,35 juta poundsterling atau setara dengan Rp 21 triliun kepada Platini. Uang itu sebagai imbal jasa atas pekerjaan yang telah diselesaikan pada 1998 dan 2002 lalu.

Gelontoran uang tersebut sebagai kesepakatan tak tertulis antara Blatter dan Platini. Keduanya pun tak mampu membuktikan bukti hukum pengalihan uang triliunan tersebut. Meskipun keduanya menilai pemberian uang tersebut sebagai kompensasi dari Blatter ketika Platini menjabat sebagai penasehat ahli.

(Baca juga: FIFA: Sepp Blatter Sudah Tamat!)

(Baca juga: 8 Ungkapan Kontroversial Sepp Blatter Selama Jadi Presiden FIFA)

Selain menyatakan bersalah dan menghukum delapan tahun nonaktif dari sepak bola seluruh level, ketua hakim etik asal Jerman itu juga memvonis Blatter dan Platini dengan denda senilai masing-masing 33.700 poundterling dan 54.000 poundsterling.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement