Selasa 22 Dec 2015 17:06 WIB

'Sejak Lama Santri Berwirausaha'

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indah Wulandari
 (dari kiri) Corporate Secretary Dian Faqihdien Suzabar, Pembina Rumah Enterprener Indonesia (REI) Ahmat Sugeng Utomo dan Direktur Bank Syariah Mandiri (BSM) Agus Dwi Handaya berbincang saat sosialisasi BSM Santripreneur Award 2015 di Jakarta, Senin (7/12)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
(dari kiri) Corporate Secretary Dian Faqihdien Suzabar, Pembina Rumah Enterprener Indonesia (REI) Ahmat Sugeng Utomo dan Direktur Bank Syariah Mandiri (BSM) Agus Dwi Handaya berbincang saat sosialisasi BSM Santripreneur Award 2015 di Jakarta, Senin (7/12)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pembina Rumah Entrepreneur Indonesia (REI) Ahmad Sugeng Utomo ingin program BSM Santripreneur Award (BSA) bisa terselenggara rutin setiap tahun.

Pria yang akrab disapa Gus Ut itu mengaku, pemberian apresiasi untuk kewirausahaan di kalangan santri diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang perekonomian pesantren.

"Mudah-mudahan bisa jadi kegiatan rutin setiap tahun karena sudah sejak lama santri itu berwirausaha," ujarnya dalam kunjungan silaturahim ke Republika.co.id, Selasa (22/12).

Gus Ut menjelaskan, santri berwirausaha karena ada tuntutan dalam lingkungan pesantren. Ia mencontohkan, kiai zaman dahulu meminta santri untuk bercocok tanam, beternak, dan menjual hasilnya di pasar. Proses itu, menurut Gus Ut menjadi bekal jiwa wirausaha santri.

Akan tetapi, menurut Gus Ut yang juga menjadi panitia pengarah BSA, kewirausahaan santri belum dikelola secara baik. Lewat BSA, Gus Ut berharap para santri bisa belajar membuat proposal bisnis, memahami cashflow, dan tetap mementingkan akhlak sebagai landasan berusaha.

Sejak pendaftaran peserta dibuka pada 1 Desember lalu, telah ada 883 pengusaha yang mendaftar lewat mekanisme online. Dari jumlah itu, sebanyak 712 pendaftar lolos verifikasi awal.

Sementara itu, menurut Gus Ut, terdapat sekitar dua ribu pendaftar lewat jalur offline. Panitia lantas akan menyeleksi menjadi 30 nominator terbaik dan diundang dalam proses penganugerahan pada 31 Desember 2015.

Peserta akan bersaing memperebutkan gelar juara dari tiga kategori yakni  kategori industri, perdagangan, dan jasa, kategori boga, dan kategori industri kreatif. Masing-masing juara utama akan mendapat hadiah uang Rp 50 juta. Sementara, nominator akan mendapat Rp 5 juta.  

Gus Ut mengatakan, hadiah yang juga tak kalah penting, yakni pendampingan pelatihan bisnis dari BSM kepada para peserta yang masuk kategori 30 besar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement