REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khatimah menandatangi nota kesepahaman dengan tujuh universitas di Sudan, Lebanon, dan Maroko. Melalui nota kesepahaman ini, pihak yayasan berharap mempercepat pembentukan Sahid International Islamic Education Center (SIEC).
"Tiga negara tersebut dipilih karena merepresentasikan dunia Islam," kata Pembina Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khatimah, HJ Sri Bimastuti Handayani Sukamdani, belum lama ini. Pihak yayasan juga berencana menggandeng universitas di Saudi dalam waktu dekat.
Menurut Anda, sapaan akrabnya, pihak yayasan mengirim tiga benchmark, yakni HJ Sri Bimastuti Handayani Sukamdani (Pembina Yayasan), Prof. Dr. Ir. H Musa Hubeis, MS Dipl.Ing DEA (Rektor Institut Agama Islam Sahid), dan Drs. KH Ahmad Sadjid Zain, MM (Pimpinan Harian PPMSGM).
"Tim Benchmark didampingi staf ahli yayasan, Ahmad Sudrajat," kata Anda. (Baca: Pesantren Sahid Lahirkan Santri Entrepreneur)
Dari hasil kunjungan tersebut, ditandatangi nota kesepahaman kerjasama antara INAIS dan YWSHK dengan tujuh universitas dan satu Lembaga Persahabatan Indonesia Maroko. Selain itu, silaturahim ketiga negara tersebut juga dilakukan tukar pendapat terkait realisasi Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.
"Mendapatkan dukungan penuh dari duta-duta besar RI di tiga negara tersebut. Selanjutnya, mengunjungi sejumlah objek wisata guna pengembangan kawasan Bumi Berkah Sahid Husnul Khatimah Gunung Menyan," kata dia.